Skip to main content

BIOINDICATOR (PLANKTON)

Hello,guys!
Balik lagi sama gue Fathira Ayuni Zalma dari Teknik & Manajemen Lingkungan Institut Pertanian Bogor angkatan 54. yup! udah 4 semester gue menimba ilmu di IPB. Pastinya banyak ilmu yang gue dapet dan akan gue share beberapa disini. Are you curious? let's check this ouuuuutttt!!!!!

Praktikum selanjutnya yang gue lakukan di mata kuliah Ekologi Hewan adalah mengetahui organisme air dan peranannya sebagai bioindikator. Sebelumnya, apasih Bioindikator?
Bioindikator adalah organisme yang memiliki sensitifitas terhadap perubahan lingkungan sehingga dapat digunakan sebagai tanda terjadinya perubahan tersebut. Salah satu bioindikator tersebut adalah plankton. Plankton adalah semua kumpulan organisme baik hewan maupun tumbuhan. Zooplankton adalah plankton yang bersifat hewani dengan bentuk keanekaragaman. Zooplankton terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasa yang memiliki hampir seluruh filum hewan. Jenis ini memiliki penyebaran yang luas dan beberapa jenis tersebut dapat hidup di berbagai tipe perairan.

Gambar terkait
Proales

Teknisnya, gue bersama kelomok gue mengambil sampel air di sungai depan Gedung CC. Namun, kami tidak asal mengambil air, kami menggunakan plankton net. Plankton net digunakan untuk menyaring air serta plankton yang berada dalam suatu perairan. Kami melakukan 20 kali pengambilan air dengan ember untuk mendapatkan air sampel seukuran botol vitamin C-IPI. Tidak hanya mengambil air, kami juga mengukur pH, suhu serta kecepatan air.
Plankton yang kami dapat ada 8 individu dengan nama yang berbeda-beda diantaranya Centritractus dubius, Proales dan Synchaeta. Nama plankton tersebut gue dapat dari buku panduan plankton dengan menyamakan gambar objek pada mikroskop dengan objek pada buku panduan plankton tersebut. Setelah itu, hitung keanekaragaman dan keseragamannya berdasarkan rumus yang telah diberikan. 

Dari praktikum tersebut, gue bisa menyimpulkan bahwa air sungai depan Gedung CC tergolong tingkat pencemaran sedang dengan indeks diversitas sebesar 1,06 dan indeks keseragaman 0,13 yang menunjukkan penyebaran individu setiap jenis di dalam komunitasnya relatif merata karena kurang dari 0,5. Suhu air sungai tersebut sebesar 29ᐤC, pH 7 dan air tidak keruh namun terjadi endapan.
Dengan kata lain, selain berfungsi sebagai bioindikator suatu perairan, keberadaan plankton juga dapat menentukan keberadaan organisme diatasnya seperti ikan-ikan kecil.

Sekian my laboratory experience-nya. Semoga bermanfaat. sukseess!!

Bogor, 5 Maret 2019
Fathira Ayuni Zalma

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesehatan Lingkungan Kerja di SUPERINDO Jembatan Merah, Bogor

Hello,guys! Balik lagi sama gue Fathira Ayuni Zalma dari Teknik & Manajemen Lingkungan Institut Pertanian Bogor angkatan 54. yup! udah 5 semester gue menimba ilmu di IPB. Pastinya banyak ilmu yang gue dapet dan akan gue share beberapa disini. Are you curious? let's check this ouuuuutttt!!!!! Praktikum selanjutnya yang gue lakukan di mata kuliah Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan adalah mengetahui kesehatan lingkungan kerja di SUPERINDO Jembatan Merah, Bogor. Kesehatan lingkungan kerja adalah cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang mencakup semua aspek alam dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan berfokus pada kealami dan penciptaan lingkungan yang memberikan keuntungan pada manusia. Sub disiplin dari kesehatan lingkungan antara lain ilmu lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, toksikologi dan epidemiologi. Superindo Jembatan Merah Kesehatan Lingkungan Kerja Superindo Jembatan Merah yang berlokasi di Jalan Veteran No. 31...

Kesehatan Lingkungan Kerja di Perumahan

Hello,guys! Balik lagi sama gue Fathira Ayuni Zalma dari Teknik & Manajemen Lingkungan Institut Pertanian Bogor angkatan 54. yup! udah 5 semester gue menimba ilmu di IPB. Pastinya banyak ilmu yang gue dapet dan akan gue share beberapa disini. Are you curious? let's check this ouuuuutttt!!!!! Praktikum selanjutnya yang gue lakukan di mata kuliah Sanitasi dan Toksikologi Lingkungan adalah mengetahui kesehatan lingkungan kerja di perumahan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014, Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Regulasi Sanitasi Perumahan ialah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Perumahan adalah sekelompok rumah atau bangunan lainnya yang dibangun bersamaan sebagai sebuah pengembangan tunggal. Peru...